Tuesday, 24 November 2009

miss-ing!

Showing my love is what i'm doing...
Everytime i seen you i feel so in love :p
hihihi...

Love you honey!!!
(day dreaming mode on ^_^)

Wednesday, 21 October 2009


Missing you so much Da...!


"Kerinduan" by RR

Betapa hati rindu pada dirimu, duhai kekasihku
Segeralah kembali pada diriku, duhai kekasihku

Aku sudah rindu lincah manja sikapmu
Aku sangat rindu kasih sayang darimu

Semoga kita dapat bertemu lagi seperti dahulu
Supaya kita dapat bercinta lagi seperti dahulu

Gelisah, hati gelisah, sejak kepergianmu
Tak sabar, hati tak sabar, menanti kedatanganmu

Kucoba menantimu, walau gelisah, kukan selalu menanti
Dengarkanlah kasihku dengarlah sayang, ku ingin kau kembali

Semoga kita dapat, bertemu lagi, seperti dahulu
Supaya kita dapat bercinta lagi, seperti dahulu

Aku sudah rindu, lincah manja sikapmu
Aku sangat rindu, kasih sayang darimu

Semoga kita dapat bertemu lagi, seperti dahulu
Supaya kita dapat bercinta lagi, seperti dahulu

Thursday, 6 August 2009

Unforgettable

yang "sedikitpun" tak terlupakan dari kesalahanku...
hmmm...
suatu saat, dimana aku membuatmu menangis pertama kali dihadapanku
suatu saat, dimana aku terlupa akan hari ulang tahunmu
suatu saat, dimana aku berbuat ceroboh menghilangkan hadiah pemberianmu
suatu saat dimana... :(

Friday, 24 July 2009

When I (really) need you

when i need you...
i just close my eyes and i with you...
..............................................................

ini cuma potongan lirik sebuah lagu,
tapi jauh dilubuk hati...
i'm missing you...
so much!!!

entah apa yang ada dipikiranmu tentangku
jarak memang jauh...tapi tak merubah hatiku tentang mu...

miss you...

Thursday, 18 June 2009

S E P E R T I


Seperti puisi yang kau tuliskan;
Seperti nyanyi yang kau lantunkan;
Seperti senyum yang kau sunggingkan;
Seperti pandang yang kau kerlingkan;
Seperti cinta yang kau berikan...

Aku tak pernah, tak pernah merasa cukup!


Thursday, 28 May 2009

haha...
ujianku emang gila2an!
java 3 jam, exam paper
web programming 2 jam, practical
network technology 1,5 jam, exam paper
software enggineering 2 jam, exam paper

jadi gelo de!!!

Sunday, 10 May 2009

duh...lagi sedih!
kangen...
da, abang, adek...taragak...

Sunday, 3 May 2009

Miss U My Little Prince...Happy Birthday!

"Yah, hari ini jangan ngantor dulu gmana?" tanyaku lagi sambil tetap memperhatikannya merapikan pakaian, siap untuk berangkat. 

"Bunda..., kan ayah baru pindah... Masa iya baru masuk udah minta libur..." akhirnya suamiku menjawab yang dari tadi hanya senyumannya saja yang jadi jawaban.

"Emang udah sakit? Udah ada tanda-tandanya?" tanyanya dengan senyum menggoda.

"Belum sih...tapi kan dokter bilang udah waktunya..."

 

Penggalan cerita lima tahun yang lalu, kini melintas lagi dibenakku. Hmmm...hari dimana putra sulungku lahir... Terbayang peristiwa-peristiwa yang terjadi hari itu, seakan rekaman film yang diputar ulang dan ditonton kembali.

 

Jam 10 pagi... Aku masih terus berusaha menahan sakit yang rasanya semakin dahsyat. Jalan bolak-balik sekeliling rumah buat mencoba mengalihkannya pun tak jua mempan. Akhirnya, ibu mertuaku yang sedari tadi hanya diam memperhatikan tingkahku buka suara, "Coba perhatikan jarak waktu puncak sakitnya, kalau udah tiap lima menit itu artinya udah makin dekat!" Aku hanya menjawab dengan anggukan sambil memperhatikan jam dinding dan memperkirakan waktu seperti saran beliau.

 

Yah...lima tahun yang lalu, tepatnya hari Selasa pagi aku mulai merasakan saat-saat menjadi seorang ibu. Seingatku memang sudah sedari malam sebelumnya aku mulai merasakan sakit yang ganjil, tapi...karena masih bisa ditahan aku kira hanya sakit perut biasa. Tak pernah terpikirkan kalau waktunya sudah tiba untuk makhluk mungil dirahimku hadir melihat dunia.

 

"Aduh....." Akhirnya kata-kata yang sedari tadi kutahan untuk keluar, pecah juga terucapkan. Rasa sakit yang mendera betul-betul menyengat dan semakin sulit untuk ku tahan. Langsung ibuku menyahuti, "Kita panggil ayah, biar bisa mengantar ke klinik tempat kamu biasanya periksa!" sambil berjalan keruang tengah untuk menelfon menghubungi ayahku. Jam 11.30 WIB, masih sempat kuperhatikan waktu yang rasanya berjalan seperti siput, lambat!

 

Disaat itu, belum sebulan suamiku mendapatkan izin pindah ke kantor cabang yang dekat dengan tempat tinggal orang tuaku. Dekat karena sebelumnya kami tinggal terpisah di pulau yang berbeda. Teringat masa-masa hamil yang jauh dari suami, membuatku sangat bersyukur kalau akhirnya ia bisa bersamaku disaat hari-hari menanti kelahiran. Dekat walaupun dikota yang berbeda...

Akhirnya hari itu, Selasa sore, putra sulungku hadir kedunia. Sekitar jam 3, saat matahari sore melepaskan sisa-sisa kegarangannya, dia lahir dengan tangis yang membahana dan suamiku langsung meng-azan-kannya. Lega...semua sakit yang tadinya tak tertahankan kini hilang begitu saja...berganti dengan senyum gembira...

 

"Maaf, ya! Telat, karena jalanan waktu balik tadi banyak hambatan. Maklum, naik angkutan umum. Jadi, ya...gak bisa nemani bunda berjuang..." Bisik ayah anakku seusai perawat berbenah dan membawa putra kami keruangan bayi. Kini waktu berjalan dengan berbeda, kebalikan dari sebelumnya...sangat cepat!

 

Waktu kini sudah membawaku kembali ke kamar ukuran 2,5 x 4 m dihadapan meja belajar dengan kertas-kertas yang berserakan. Tapi hati ini enggan sekali menyentuh kertas-kertas itu. Hati ini sedang rindu...mengingat mereka yang jauh dengan jarak yang tidak cukup sehari untuk bisa berkumpul lagi bersama mereka. Sabar...hanya itu yang bisa di ucap dengan sebakan air mata...tinggal beberapa bulan lagi.

 

Selamat ulang tahun sayang…hati bunda, selalu didekatmu.


Newcastle Upon Tyne, 03 May 2009, 17:02 GMT

Sunday, 26 April 2009

Thursday, 23 April 2009

Jangan Bersedih, "Hasbunallah wa ni'mal wakil"
 
"Hasbunallah wa nikmal wakil", diucapkan oleh Ibrahim tatkala dia dilemparkan ke dalam api sehingga api itu tiba2 menjadi dingin dan tidak menghancurkan Ibrahim. "Hasbunallah wa nikmal wakil," juga diucapkan oleh Nabi Muhammad saat perang Uhud, kemudian Allah pun menolongnya.
 
Tatkala Ibrahim diletakkan di manjaniq, Jibril bertanya kepadanya, "Apakah engkau butuh kepadaku?" Ibrahim menjawab, "Kalau kepadamu [aku] tidak [butuh] tapi kalau kepada Allah, ya."
 
Laut itu bersifat menenggelamkan, dan api bersifat membakar. Namun air laut itu bisa menjadi kering, dan api menjadi bisa dingin, disebabkan: "Hasbunallah wa nikmal wakil"
 
Musa melihat lautan di depan matanya dan musuh mengejar di belakangnya. Maka ia pun berkata :
 
Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Rabbku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku {QS. Asy-Syu'ara: 62}
 
Disebutkan di dalam Sirah Rasulullah bahwa tatkala dia masuk gua (Hira) Allah kemudian menundukkan merpati supaya membuat sarangnya dan laba2 merajut rumahnya di mulut gua. Sehingga orang-orang musyrik berkeyakinan bahwa Muhammad tidak mungkin masuk ke dalam gua ini.
 
Ketika hamba menyadari bahwa semua ini adalah perlindungan rabbani tentunya ia juga akan menyadari bahwa disana ada Rabb Yang Maha Kuasa, Maha Penolong, Pelindung dan Maha Pengasih. Dan, saat itulah ia bergantung kepada-Nya.
 
Maka Allah adalah sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang. {QS. Yusuf: 65}

Wednesday, 22 April 2009

masih sulit buat menerima kenyataan...
buat ku saja masih sulit begini, bagaimana dengan "dia"?

tapi yang makin memperparah sedihku karena aku gak bisa apa-apa buat membantunya.
belum lagi jarak dan waktu yang jauh membuat semakin aku merasa tidak punya daya apa-apa...

semua memang harus kembali kepada-Nya!
tapi untuk bisa ikhlas menerima.....

aku belum bisa!

maaf...hanya itu yang ku punya.

Tuesday, 21 April 2009

Duh...Sakit sekali rasanya...
Aku harus kehilangan lagi orang-orang tersayang...
Selama aku pergi, banyak sudah yang "hilang"!
Kak yeli dan andre, oncu maridin, tuk uwo, dan sekarang...
Da eri!!!
Duh...perih...
Rasanya sama seperti aku harus kehilangan papa...
Hilang begitu saja...

Wednesday, 15 April 2009

My Song

by Anuar Zain

Cintaku tak berdusta
Tak mengenal ingkar
Tak kenal nestapa

Cintaku hanya indah
Hanya bahagia 
Untuk selamanya

Apa yang kurasakan ini
Persembahan untuk dirimu

Kau dengarkan kasihku

Mencintaimu tak mengenal waktu
Tak mengenal puitis, hanya tulusnya hati

Mencintaimu tak mengenal ragu
Keyakinan hatiku, hanya untuk dirimu selalu

Cintaku tak berdusta
Tak mengenal ingkar
Tak kenal nestapa

Tak ada seribu janji
Hanya bahagia untuk selamanya

Apa yang kurasakan ini
Persembahan untuk dirimu

Kau dengarkan kasihku

Mencintaimu tak mengenal waktu
Tak mengenal puitis hanya tulusnya hati

Mencintaimu tak mengenal ragu
Keyakinan hatiku hanya untuk dirimu selalu

--------

Apa yang kurasakan ini
Persembahan untuk dirimu

Kau dengarkan kasihku

hoooo..............................

Mencintaimu tak mengenal waktu
Tak mengenal puitis hanya tulusnya hati

Mencintaimu tak mengenal ragu
Keyakinan hatiku hanya untuk dirimu selalu

Happy


Hahaha...
Hihihi...
Senang...sekali...
Abis baca balasan email dari pacar tersayang...
Bikin aku senyum2 sendiri...balik muda lagi :P

Dunia!!! Aku senang sekali!!!
:)

Saturday, 11 April 2009

Peralatan Medis Yang Mematikan (Tapi karena masalah software, :))


SOFTWARE DISASTER

Antara Juni 1985 hingga Januari 1987, terjadi kecelakaan medis yang terburuk sepanjang sejarah perkembangannya. Sebuah mesin perangkat medis (Therac-25) yang berfungsi untuk terapi radiasi dalam mengobati kangker yang menggunakan program computer, malah mengakibatkan kematian sekitar 6 orang pasiennya secara massal.

Tidak berfungsi dengan baiknya perangkat ini, akan mengakibatkan timbulnya tingkat radiasi mematikan pada beberapa fasilitas terkait. Berdasarkan rancangan mesin sebelumnya, Therac-25 merupakan pengembangan dari system terapi yang dapat memberikan dua tingkat radisi yang berbeda. Selain dari fungsi X-ray nya dengan beta partikel, Therac-25 juga kembangan dari Therac-20 dengan fungsi “electromechanical safety interlocks” yang diatur dengan perangkat lunak (software) komputer. Keputusan ini dibuat dengan dasar software komputer lebih handal.

Tetapi, apa yang para engineernya tidak tahu adalah kedua software ini (20 dan 25) dibuat pada sistim operasi komputer yang bermasalah oleh programmer yang tidak memiliki kompetensi (merujuk pada kode etik). Dikarenakan oleh “bug” yang sedikit saja, bernama race condition, kesalahan seperti a quick-fingered typist akan mengakibatkan perubahan dimana sorotan electron melepaskan mode kekuatan penuh dengan sasaran X-ray yang tidak pada tempatnya.

Wah...benar-benar jadi ironis yah!!!

Tuesday, 31 March 2009

duh...kangen berat!!!
ujung-ujungnya...
aku cuma bisa nangis...

ya Allah...
.............

Saturday, 21 March 2009

Another Time

Duh...sedih rasanya kalau kita punya kenangan yang harus tercerabut dengan paksa.

Kembali tersadar dengan keadaan diri yang memiliki bagian2 hidup yang "hilang" saat seorang teman kecil kembali hadir dan menyodorkan pertanyan tentang masa lalu kami dikala kecil.
Memang dia tidak tau dengan hal yang pernah kualami sehingga harus seperti ini. Tapi sedih sekali saat dia menggugat ku sebagai seseorang yang tak setia dengan kenangan.
Dalam...dan menghunjam.

Dia tidak salah dan aku memang masih membutuhkan waktu untuk bisa mengumpulkan kembali ingatan2 yang telah bercerai berai itu.
Selama ini seluruh keluarga sudah sangat membantu memulihkan itu dengan bercerita dan pergi ketempat2 yang dulu pernah akrab denganku.
Terima kasih kekasih tersayang yang dengan sabar sudah membantuku walau dia dulu juga termasuk bagian yang hilang itu.

Hari depan tetap bisa ditapak dengan tetap mengingati masa lalu. Bukan berarti bahwa kita harus larut dan mundur kembali kepadanya, tapi kita tetap membawa mengiringi masa depan untuk jadi pelajaran.

Thursday, 19 March 2009

rindu...

ya tuhaaaaannnnn...
padat sudah hatiku...tak tahan rasanya menanggung rindu...
ya allahhh...
luruh air mataku...
terisak tangisku...
berat sungguh rindu yang kutahan...
betapapun berulang ku ucap dihati, ini belum seberapa...
ini belum apa2...
jangan mudah menyerah, sudah tak mungkin surut...
...................................................
tapi pikiran dan hatiku sudah sulit sekali untuk bisa saling
berkompromi!

aku rindu pulang.........................................
rindu anak2ku............................
rindu suamiku.........
rindu kehangatan rumahku...........

aku hanya bisa terisak, menangis sendiri...
tampa ada sesiapa disampingku, mereka yang kusayangi...

ampun kan kalau aku salah dengan perasaan ini!
aku hanya bisa bilang: aku rindu sekali.....

Friday, 13 March 2009

ngeri

duh...pengharapan yang tinggi membuat gamang.
takut bila tak terpenuhi.
apa mereka mau mengerti?
pusing...
terlalu banyak hal yang bermain dipikiran.
kadang jadi linglung sendiri, hhhhh...

support yang mengerikan, hiyyy...

Thursday, 12 March 2009

Aku merasa betul2 jadi orang yang kalah.
Pecundang sejati.
Dimana kasihku yakin kalau aku akan berhasil
Tapi...hhh.....aku merasa sangat lemah.....

Monday, 9 March 2009

Sebuah cerita yang ku dapat dari teman. Kasih sayang yang kuat bisa membalik keadaan, ambil yang positifnya aja ya...



Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.
Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.
Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua di luarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.
Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran di kamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.
Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, di suatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit di rumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan di rumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama Meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.
Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.
Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.
Aku mulai mengingat2 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi di saat lain, dia sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.
Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya, "Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini? Tidak mau makan juga? Uhh... dasar anak nakal, sini piringnya," lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan....aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun!
Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang ke rumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.
Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.
Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? Karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak di hatinya.
Suatu sore, mendung begitu menyelimuti Jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatiku pun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.
Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papanya, dan memanggilku, "Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha?"
Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha,
Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.
Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. 
Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.
Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.
 
Yours,
Mario
 

Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.
Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.
Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan di amplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.
Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya..
Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku? Itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku!
Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus di dalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.
 
**********
 
Setahun kemudian...
 
Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.
 
Mario, suamiku....
Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja di kantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa di atas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku... Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku.....
Ternyata aku keliru.... aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.
Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, "Kenapa, Rima? Kenapa kamu mesti cemburu? Dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku."
Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya. 
Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.
 
Istrimu,
Rima
 
 
Di surat yang lain,
 
".........Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari ke dua bola matamu saat memandang Meisha......"
 
Di surat yang kesekian,
 
".......Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang ke rumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur di samping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah.......
Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya........"
 
Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya... dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu di sampingnya. 

Di surat terakhir, pagi ini...
 
"..............Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya di rumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.
Saat aku tiba di rumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran di matamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku, 
Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi di hatimu ?........."
 
 
Jelita menatap Meisha, dan bercerita,
"Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan di wajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku.
Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya di seberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi...... aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante..... aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak......" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.
 
Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.
 
 
Dear Meisha,
Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar.... Inikah tanda2 aku mulai mencintainya?
Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku....
 
 
Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk di samping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.
 
Jakarta, 7 Januari 2009
(dedicated to my friend....may you rest in peace...)
-
Yesterday is a history.
Tomorrow is a mystery.
Today is a gift.
That's why it's called "present".
===========================

Thursday, 5 March 2009

Waktu

Cuaca sekarang kayaknya makin parah aja ya!
Padahal udah mau masuk musim semi tapi udara diluar masih bikin beku aja.

Sudah semingguan udara mulai hangat sebagai tanda musim semi udah dekat, tapi mendadak hari rabu sore kemarin salju turun lagi dengan lebat. Walau gak begitu lama...tapi cukup deh buat bikin putih permukaan. Trus besoknya malah hujan es...kacau emang!

Pagi ini, kembali udara diluar bikin beku cairan yang ada. Kendaraan diparkiran semua nampak berselimut embun yang membeku. Kebayang deh kalau kita yang ada diluar, hiyyy...dinginnya langsung bikin kita jadi patung kali ya!

Tapi belakangan ini waktu udah terasa sangat cepat berjalan karena ya...nyaris seharian ada kelas dan belum tugas2 yang betul2 menyita perhatian. Tapi teteup, hehe..., ngenet jalan terus... ^_*

Mumpungkan! Mumpung free diakomodasi, mumpung lancar dan mumpung disini fasilitasnya memudahkan dan bagus banget. Kebayang pas balik nanti bakal kagok karena situasinya nyaris 180 derjat bertolak belakang!

Tapi gak papa...itu nanti bakal jadi tantangan yang bikin aku makin bisa lebih baik lagi dan lebih menghargai proses perubahan yang ada. Siap untuk memajukan daerah sendiri!
(semangat oi... ) :P

Friday, 27 February 2009

W6

Tulisan ini saya buat karena tergelitik dengan perubahan tampilan pada koran kesayangan orang Kampar yang ada di dunia maya saat ini alias riaupos.com.

Sebagai putra daerah, koran riau pos sudah menjadi seperti bacaan wajib buat kami di tempat kerja. Selain ingin tahu dengan informasi terkini juga bisa jadi bahasan yang cukup seru (apalagi) kalau sedang kumpul bersama.

Dan bukan hanya ditempat kerja saja hal ini terjadi, terkadang saat keluar daerah (training misalnya) dan ada fasilitas yang bisa membantu maka kamipun tetap memantau dari jauh informasi yang dimuat di koran tercinta ini. Tentu saja fasilitas teknologi informasi menjadi satu-satunya andalan buat kita bisa tetap berinteraksi.

Riaupos.com, saat dulu saya dikenalkan salah satu teman sejawat pada pelatihan yang kami ikuti bersama di Bandung, begitu sederhana dan kurang "up to date" (maaf kalau akhirnya harus menggunakan bahasa yang bukan milik kita). Ini dikenali dari tanggal berita yang ada mengikuti informasi tentang berita itu sendiri yang sudah tertinggal beberapa hari.

Sederhana dan kurang up to date hanya sisi minus yang terlihat, tetapi saya tidak lupa kalau website ini juga punya kelebihan. Kesederhanaannya menjadi sebuah daya tarik dan membuat saya betah berlama-lama membaca tulisan yang disajikannya. Informasi apapun yang ingin dicari, dengan mudah dapat ditemukan. Begitu juga link-nya terhadap blog-blog individual atau organisasi khusus yang turut mendukung kekayaan website ini dengan mudah dapat diakses tentunya.

Waktu berjalan dan website ini mulai berkembang dengan adanya fasilitas e-paper. Walau masih tetap kurang up to date tapi sudah menjadi langkah besar dimana pembaca serasa betul-betul berhadapan dengan layaknya koran yang terkembang dihadapan dan siap untuk dibaca. Benar-benar kemajuan teknologi yang bermanfaat.

Beberapa minggu absen tidak menyimak riaupos.com membuat saya telah melewatkan beberapa informasi penting di daerah yang terjadi. Sampai ketika seorang teman menanyakan status yang saya buat di facebook yang merupakan singkatan dari judul lagu sebuah grup band yang fenomenal saat ini. Dari beliau, saya mendapatkan informasi kalau grup band itu manggung di Pekanbaru dan beritanya di muat di Riau Pos.

Hingga beberapa hari, saya masih belum membuka website Riau Pos. Hingga kemudian disinggung kembali oleh teman yang lain tentang grup band tersebut dan saya teringat kalau ada beritanya di Riau Pos. Tergelitik dari rasa ingin tahu, saya coba mengakses website Riau Pos dengan alamat yang sama bisa digunakan.

Wow... keren... 
Itu kesan pertama begitu melihat tampilan baru riaupos.com.
Langsung terpampang sebuah website, yang jauh berbeda dengan terakhir kali saya lihat. Warna biru gelap mendominasi laman dengan berbagai warna lainnya yang menghiasi tulisan dan icon-icon yang ada. Tanggal hari itupun terpampang jelas di bawah banner berita yang disajikan. Ini menandakan kalau berita yang adapun juga berita terhangat hari itu (the latest news, jieee...). Kesan canggih dan modern pun terlihat jelas dari sebuah kolom yang menyajikan berita utama diikuti gambar berita tersebut yang setiap beberapa saat berganti-ganti.

Ingin tahu lebih lanjut membuat saya menyusuri laman utama ini hingga kebagian bawah yang menyajikan daftar berita yang ada hari itu. Tapi tak berapa lama saya menyimak, terasa ada yang kurang nyaman dihati dengan tampilan baru ini. Tak nyaman untuk berlama-lama "tinggal" dihalaman tersebut.

Ragam warna dan ukuran tulisan membuat mata tak nyaman untuk berlama-lama membacanya, ditambah lagi rasa bingung dengan perubahan yang cukup drastis itu. Lama mengamati (buka tutup karena mata mulai jenuh) membuat saya sadar akan hilangnya beberapa link yang dilaman website sebelumnya ada. begitu juga dengan hal yang bagi saya menjadi ciri buat riaupos.com pun turut menghilang, contoh, Beranda (ternyata sekarang diganti dengan home). Sebuah ciri yang menurut saya sangat sayang sekali untuk dihilangkan atau diganti.

Saat saya mengaksesnya terasa jeda waktu untuk membuka lamannya cukup lama dan membuat saya terpikir, bagaimana dengan orang yang kemampuan jaringan teknologinya terbatas? Tentu mereka butuh waktu yang lebih lama untuk bisa menikmati website ini.
Bisa-bisa mereka tak cukup sabar untuk menanti dan meninggalkannya begitu saja (dengan kata lain, tidak jadi mengakses).

Sekian lama mengamat-amati dan rasa tidak sabar dengan kondisi ini membuat saya teringat akan sebuah materi dalam pelajaran yang saya dapat tentang "Usability". Materi ini kami sebut dikelas sebagai W6. W6 adalah sebuah landasan pikir buat para perancang dan pemesan website dalam mengembangkan laman yang menunjang atau menguntungkan bagi mereka (terkait dengan e-business). Landasan ini terdiri dari:

- Why?
Landasan kebutuhan website untuk apa; kesenangankah, bisnis, menyampaikan pesan, atau sekedar ego (dimana orang punya kenapa kita tidak)?
Kenapa orang mau berkunjung ke website ini? Untuk mendapatkan beritakah, pendidikan, berniaga, atau mencari kesenangan?

- Who?
Website ini dibuat untuk penikmat yang seperti apa?
Seorang pakarkah, orang awam, atau para remaja dan anak-anak?
(jangan lupa, anak-anak sekarang sudah canggih lho!)

- Where?
Digunakan dengan kecanggihan tekhnologi penunjang yang bagaimana?
Fasilitas internet rumahkah dengan telkomnet instant misalnya, atau kantoran dengan speedynya? Kemudian menggunakan handphonekah atau laptop (atau komputer biasa)? Diakses dari dalam negri atau luar negri?

- When?
Kapan biasanya pengunjung mengakses? Jam-jam kerja yang sibuk, perbedaan waktu akses dari wilayah yang berbeda, sampai perkiraan hari/musim liburanpun juga tidak boleh luput dari perhitungan (makin libur, makin banyak orang suka internetan kan?).

- What?
Apa yang diharapkan dapat pengunjung lihat? Apa yang mereka pikirkan dengan tampilan ini? Hingga apa saja yang dapat mereka lakukan sehingga terjadi suatu interaksipun juga jadi point yang penting buat sebuah website dibangun (rumah kali! hehe...).

- hoW?
Bagaimana pengunjung bisa menikmati dengan rasa aman, kompatible dengan media yang berbeda (operating system-nya misalnya, kan ada yang pakai Windows yang berbeda dengan yang pakai Linux), kecepatan akses dan tak lupa bantuan teknologi yang tersediapun turut dipikirkan.

Untuk jadi lebih baik, memang butuh waktu dan proses. Diantaranya proses belajar dan kesabaran. Jadi, semoga saja, pelan tapi pasti akan ada perbaikan untuk kemajuan laman koran tercinta.

Monday, 23 February 2009

Sekolah!!!




Seperti selalu ku bilang kalau ditanya teman2 sesama indonesia soal kuliahku: kalau gak sabar, bisa gila!!!

Gimana enggak kalau kelas senin ampe jum'at penuh!!! Belum tugas2 dan latihan karena walaupun cuma 4 modul tapi terdiri dari kelas teori, kelas praktek dan tutorial. Fiuh...
Memang sih, ini konsekuensi kalau ambil program s2 yang beda dengan s1-nya.
Bisa dibilang aku gak punya dasar ilmu buat ini kecuali keyakinan, kebiasaan suka baca dan coba aku setidaknya punya keberanian buat meneruskan pilihan ini. Tapi jujur, serasa jadi orang kaya dengan punya pengalaman yang berbeda2.
Yah...ibarat jalan aku memang terseok2 buat melangkah yang mungkin sampai akhir program akan banyak sekali tantangan yang harus dihadapi.

But...
Aku yang awalnya hanya coba2 ngedaftar ke uni ini dan gak pernah survey sebelumnya tentang sekolah/jurusanku ini (berhubung komunikasi yang gak selancar saat ini bisa kupakai) dan diterima, baru paham kalau jurusan ini termasuk top 20 in the world! Mak.......
Pantesan sistem dan dosen2nya kaya gini pikirku (yang bilang itu teman sekelasku asal Libya).
Pantesan beda juga ama sekolah/jurusan2 yang lainnya walaupun masih dinaungan uni yang sama, Newcastle University (untuk UK, uniku peringkat 23). 
Dan...satu lagi informasi yang kudapat, ternyata dosen yang mengajar kami mata kuliah advance programming itu adalah the best programmer in the Europe!!! Gila.......

Hosh...hosh...hosh...
Ngos ngosan aku dengernya!
Jujur dia cerita waktu itu dalam rangka menyemangatiku. Karena saat sekarang ini adalah saat yang riskan buatku dimana semua tekanan datang: deg2an dengan nilai ujian semester lalu, pusing dengan mata kuliah dan kelas yang makin gila2an (dimana teman2 sekelasku ternyata pada jago program semua karena yang agak2 kurang sudah pada berguguran, mengundurkan diri atau pindah ke program part time yang lebih longgar), kondisi keuangan yang makin seret dimana kiriman dari kantor belum masuk, kangen anak, suami dan keluarga, dan sebagainya dan sebagainya.

Tapi ya...walau begitu aku memang mesti berusaha lebih keras lagi buat menyelesaikan studi ini.
Aku gak mau anak2ku yang sudah sabar menunggu ternyata mendapatiku pulang dengan kegagalan. Aku gak mau semua yang sudah kujalani sejauh ini hanya jadi sia2.
Aku mau pulang dengan kepala tegak dan bisa membuat orang2 disekitarku bangga dengan kehadiranku kembali. Yah, karena sebelumnya aku memang bukan siapa2. Tetapi yang paling aku tunggu adalah kembali membagi ilmu yang aku punya dan dapatkan ini pada orang2 muda, yang kelak ingin betul2 menjadi orang dan bukan orang2an!!!

Aku hanya ingin memberi arti bagi hidup dan kehidupan!

Tuesday, 17 February 2009

Hati...

duh...
walau sedikit!
walau sekedar kata2...
tapi balasan email uda seperti "azimat" buat ku saat ini.

hhh...
jauh dan tak terjangkau tangan, itu adanya kita sekarang.


spechless...
no word that i can say!
just...
please don't stop to loving me!!!

SM, MSN, MNH & RA

Sunday, 1 February 2009

Hujan salju di awal february


Angin menderu deru diluar. 
Seperti biasa ku kira. 
Angin malam dari arah laut yang sedang mencari pelabuhan, sesuatu yang bisa meredakan dan menghentikannya.

Sekian menit terdengar angin masih saja terus menampar jendela kamarku. 
Terasa beda dari biasanya dan itu membuat aku beranjak dari komputerku.
Perlahan, kusibak tirai jendela dan menjenguk keluar dari balik kaca. 
Letak jendela kamarku yang ada dilantai dua dan menghadap ke depan asrama memungkinkan pemandangan keluar jadi lebih leluasa. 
Langsung ke daerah parkiran dan jalan kampus yang ada di depan asramaku.

Sedikit terkejut, karena lama dari selang waktu terakhir, di luar ternyata hujan salju turun dengan lebatnya. 
Angin yang kencang, membuat salju seperti kapas yang ditiup angin dan dipermainkan kesana kemari. 
Jalanan dan tempat parkir dihalamanpun dalam sekejap telah memutih. 
Beberapa mobil yang terparkir disana berangsur-angsur mengubah warnanya menjadi sama: putih!

Seperti tumpukan kapas yang terhampar dengan sangat lembutnya, ada dihadapanku. 
Di tanaman pagar pembatas asrama, di atap deretan rumah yang terletak diseberang jalan, dan diranting-ranting pohon yang telah kehilangan daunnya sejak beberapa bulan yang lalu.
Semuanya kini telah tertutup dengan benda putih nan dingin itu.

Penat dengan pikiran yang sedang sangat rindu dengan kampung halaman dan orang-orang tersayang jadi sedikit terlupakan. 
Kulihat jam di telfon genggam sedang menunjukkan angka 00. 45 GMT. 
Hhhh...sudah tengah malam.

Kulayangkan lagi pandanganku keluar, salju turun semakin tipis. 
Terlintas di pikiran akan pertanyaan putra sulungku, "Bunda! Saljunya bisa dimakan?" dan senyum sekilas bermain dibibirnya. 
Sekali lagi kuhembuskan nafas ku perlahan menahan sesak didada. 
Kembali terbayang wajah putra-putraku tersayang dipelupuk mata. 
Yah...walaupun hari ini aku sempat berbicara dan bercanda dengan mereka lewat internet siang tadi.

Kembali kulihat keluar jendela.
Salju ternyata telah berhenti dan waktu telah beranjak tampa ku sadari, 01.41 GMT. 
Yah, satu hari telah berakhir dan telah memasuki hari berikutnya. 

Senin, 2 Februari 2009 di kesunyian malam kota Newcastle...

Tuesday, 27 January 2009

pilek apa flu?

kebanyakan ngeluh ga bagus ya...
tapi mo gimana lagi...

sejak bangun tadi pagi badan udah ga enak rasanya,
tapi karena kelas ya tetap keluar
sampai kelas kedua selesai, jam satu siang, aku benar2 udah ga sanggup lagi nerusin kelas berikutnya (rata2 sehari 5 atau 6 kelas dengan durasi 1 sampai 2 jam).
niat langsung pulang eh...lupa kalau aku janji buat booking ruangan group meeting di pustaka,
alhasil udah masuk kamar keluar lagi buat kepustaka baru pulang lagi.

badan udah bener2 lemes, selain lapar karena udah waktunya makan siang juga kepalaku sakit, hidung meler dan mata berair serasa panas mana udara bener lagi dingin dan kering.
sampe rumah langsung ganti pakaian makan minum obat trus tidur, ya...sholat ampe maghrib jadi lewat semua karena baru kebangun jam 6.
kebangunnya ya karena temen sebelah kamar ngobrolnya dikoridor berisik banget, cina, dan diluar rupanya udah gelap banget.
harap agak enakan tapi rasanya ga ada perubahan, kepala, muka, leher semua bagian sebelah kiri rasanya udah ga bener semua.
mo kedokter, kebiasaan disini ngeselin banget, mesti buat appointment dulu seberapa pun sakitnya! dari cerita teman2 sekelas cuma disini doang yang gitu katanya.

ya...gitu dulu ya buat cerita hari ini, moga2 besok bisa sembuh
habis sekali ga ikut kelas rasanya rugi banget.
bye...

Thursday, 15 January 2009

Bego'

Aduh...bego' banget deh rasanya!
Udah diwarning eh... gak dibaca warningnya.
Ini nih... yang bikin sebel banget ama diri sendiri.

Hhhh...barusan gak sengaja ngecek2 locker yang karena ada hal2 gak perlu juga ikutan didownload di hapus deh. Eh...asik2 ngeklik, yang masih diperluin juga ikutan diklik buat dihapus.
Udah kelompok ngapus berikutnya baru tu peringatan dibaca kalau yang udah diupload terus dihapus otomatis juga dihapus dari site. Shock deh...

Aduh...mana ada satu folder fotoku kehapus semua lagi (sori buat ni xanty yang komennya juga hilang lenyap). Halaghhh.....!!! Asli kesal!
Maaf kalau yang ikutan baca juga jadi kesal, emang aku yang salah kok. *_*


Saturday, 10 January 2009

Malas bin Lazy

Kenapa ya...?
Kok malas banget buat baca bahan lagi, padahal waktunya uadah makin dekat.
Trus sukanya kalau udah dekat komputer semua file dibuka abis itu ditinggal.
Asem! banget...
Ujung2 nya mutar musik!

Duh...ayo dong ani...belajar lagi, mo ujian nih...!!!

Friday, 9 January 2009

Keluh Kesah


Duuuhhh...
Ini pikiran makin hampir harinya buat ujian malah makin susah diajak belajar!
Mana pikiran belakangan ini sering melayang ke yayangku lagi...

Hiksss...
Kangen!
Sedih deh kalau lagi kangen tapi yang dikangeni jauh banget.

Duh...
Kok jadinya semakin sering mengeluh, seperti orang yang gak tau bersyukur aja.
Yah, tapi setidaknya hasil assignmentku cukup bisa menghibur.
Hasilnya bagus semua sejauh ini dari 3 yang udah keluar hasilnya, tinggal 3 tugas lagi yang mesti nunggu kabar plus! so pasti ujianku nanti.

Terima kasih ya allah...
Setidaknya apa yang sudah ku lakukan gak bakalan sia-sia.
Alhamdulillahhirobbil alamiin...

Tuesday, 6 January 2009

Rasa

Hari ini, perasaan ku lemah...
Apa sebab pun ku tak mengerti
Aku hanya merasa
Hatiku...
Kosong!

Sedih...
Dan hanya ingin
MENANGIS...
Hhhh...

Kemana rasa ini kan kubawa?
Alunan irama pun terasa sama dengan yang kurasa
Sepi...
Menyayat dihati

Apalah yang kan dapat menghibur diri
Menghitung hari hingga masa penantian
ini berakhir???
Hhhh...

Sekuat apapun ku menghibur diri
Tapi rindu dan sepi datang silih berganti...

Pyuchink...

Duh...sempat pusing beberapa waktu lalu. Apa pasal???
Hhhh...komputerku tewas!!!
Sama sekali gak bisa masuk ke windows!
Utak atik utak atik, eh...gak jalan2 juga.
Mana gak partisi lagi sejak dibawa nguli.

Tapi karena rasanya perlu banget dan data yang ada masih bisa dipasrahkan buat hilang,
akhirnya terpaksa ku format ulang lagi nih komputer.
Bete' banget...tapi ya mau gmana lagi, salah ku juga suka eksperimen macam2.

Alhasil sekarang apa2 dokumen aku masukin internet aja, google.
Apapun bentuk, mulai dari tugas, foto2, video, bahan kuli, pokoke semua deh!
Ampun aku sering2 kaya gini. Sebel...

Pelajaran yang gak boleh kejadian lagi. Halaghhh.....